Hendak kaubawa kemana hidupmu ?!
Seluruh manusia mempunyai tujuan yang sama, mencari & mendamba kebahagiaan. Letak bedanya hanyalah dalam memahami apakah sebenarnya kebahagiaan itu. Dimana letak kebahagiaan itu berada ?
Apa & dimanakah pusat kebahagiaan seseorang itu berada ? Setiap orang mempunyai tingkat pemahamannya masing-masing.
Kesitulah setiap orang menuju. Untuk itulah setiap orang berjuang. Bahkan disitulah nilai serta muara kehidupan setiap orang ditentukan.
Akal & Nafsu manusia masing-masing mencari & menawarkan kebahagiaan. Akal mensyaratkan harus melalui pintu kebenaran. Sedangkan Nafsu membolehkan lewat pintu mana saja. Yang satu serba benar, sedangkan yang lain serba boleh.
“Akal” mewajibkan dengan cara yang serba benar, sedangkan “Nafsu” menghalalkan segala cara. Yang pertama lebih sulit ketimbang yang kedua.
Akal selalu mengajak kepada kebenaran Tuhan secara bersama-sama. Nafsu selalu mengajak kepada kesenangan dirinya secara egois.
“Yang penting benar, itulah kunci kebahagiaan”, kata si akal.
“Yang penting senang, itulah kunci kebenaran”, kata si nafsu.
Pergolakan antara akal & nafsu adalah perang tanding yang menentukan hidup/matinya kebahagiaan tiap orang, bahkan sangat menentukan hidup/matinya kemanusiaan setiap orang. Disitulah seluruh kiprah hidup manusia dipertaruhkan. Disitu pula nilai kemanusiaan seseorang ditentukan. Untuk inilah para nabi diutus & kitab suci diturunkan. Demi membimbing akal manusia agar mampu mengelola nafsunya. Demi menyempurnakan kemanusiaan manusia & menggapai kebahagiaan sejati.
Selamat berbahagia bagi yang memenangkan akalnya. Dan, selamat berduka bagi yang memenangkan nafsunya.
Salam & hormat bagi yang memperjuangkan kebenaran. Kehinaanlah bagi yang memperjuangkan kesenangan.
Nah...
Kini, kemanakah tujuan hidup Anda?!
Kebahagiaan model yang manakah yang tengah Anda perjuangkan?!
Disitulah dasar nilai serta mutu hidup Anda.
Dari sinilah setiap orang membangun/meruntuhkan masa depannya sendiri-sendiri.
Semoga kita dipersaudarakan dalam kebenaran & berkah.
WALAA QUWWATA ILLA BILLAH.
"Tiada daya dan tiada upaya kecuali dengan Alloh".
Tiada daya dan tiada upaya kecuali dengan Utusan-utusan Alloh.
Tiada daya dan tiada upaya kecuali dengan Figur-figur Kebenaran.
Tiada daya dan tiada upaya kecuali dengan Kebenaran.
Karena... selain itu...
Hanyalah daya dan upaya yang mengakibatkan kerugian dan kehancuran.
Hanyalah daya dan upaya yang menjauhkan diri dari posisi kehambaan.
Hanyalah daya dan upaya yang mengikis kebahagiaan & meruntuhkan masa depan.
Pergolakan antara akal/nurani dan nafsu adalah perang tanding yang menentukan hidup/matinya kebahagiaan tiap orang, bahkan sangat menentukan hidup/matinya kemanusiaan setiap orang. Disitulah seluruh kiprah hidup manusia dipertaruhkan. Disitu pula nilai kemanusiaan seseorang ditentukan. Untuk inilah para nabi diutus dan kitab suci diturunkan. Demi membimbing akal/nurani manusia agar mampu mengelola nafsunya. Demi menyempurnakan kemanusiaan manusia dan menggapai kesejatian dirinya, menggapai kebahagiaan hakiki. |