Pergolakan antara akal/nurani dan nafsu adalah perang tanding yang menentukan hidup/matinya kebahagiaan tiap orang, bahkan sangat menentukan hidup/matinya kemanusiaan setiap orang. Disitulah seluruh kiprah hidup manusia dipertaruhkan. Disitu pula nilai kemanusiaan seseorang ditentukan. Untuk inilah para nabi diutus dan kitab suci diturunkan. Demi membimbing akal/nurani manusia agar mampu mengelola nafsunya. Demi menyempurnakan kemanusiaan manusia dan menggapai kesejatian dirinya, menggapai kebahagiaan hakiki.

REFRESHING



Membunuh/Dibunuh Dalam Persepsi

*
Ilmu tak pernah mengenal Musyawarah. Ilmu tak mengenal kompromi.
Yang benar tetap benar & yang salahpun tetaplah salah.
Musyawarah & kompromi hanya ada dalam sikap-sikap sosial kemasyarakatan,
bukan dalam masalah argumentasi atau keilmuan.


**
Kebenaran hakiki hanyalah satu.
Tetapi karena kadar informasi dari kebenaran itu beragam,
dan daya serap terhadap informasi masing-masing berbeda,
sehingga tingkat pemahaman manusia terhadap kebenaran pun berbeda.
Semoga kita tidak tergesa-gesa untuk memutuskan hukum,
batil, musyrik, atau kafir, apalagi munafik... kepada orang lain...
hanya karena dia tidak sama dengan ilmu kita.


***
Semoga kita senantiasa meneguhkan tujuan & niat serta perjuangan kita
untuk selalu mencari kebenaran, mengambilnya & menyatu dengan kebenaran itu.
Tiada yang boleh menghentikan perjuangan itu,
kecuali ketakmampuan atau kematian.
Dari sinilah seluduh baik-buruk seseorang diukur.
Dan mutu kehidupan seseorang ditentukan !!